Jumat, 18 November 2011

RHEUMATOID ARTHRITIS

RHEUMATOID ARTHRITIS

Rematik atau Reumatik adalah penyakit yang menyerang persendian. Selain menyerang persendian, penyakit rematik juga menyerang otot dan urat. REMATIK arthritis (RA) merupakan gangguan autoimun yang menyebabkan peradangan di lapisan persendian. Jaringan tubuh secara salah diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. RA bisa menyerang kulit, mata, paru-paru, jantung, darah atau saraf.

            RA merupakan gangguan kronis. Artinya, meskipun kemungkinan ada waktu bebas gejala, penyakit tersebut bisa memburuk seiring waktu dan kemungkinan tidak pernah sembuh total. Pengobatan intensif sejak dini merupakan kunci untuk memperlambat atau mengentikan perkembangan penyakit ini.


            Penyebab rematik salah satunya adalah masalah kekebalan tubuh yang berbalik menyerang jaringan persendian. Hal ini mengakibatkan tulang rawan di sekitar sendi menipis dan membentuk tulang baru. Pada saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di persendian bersinggungan sehingga memicu rasa nyeri.

            Gejala rematik diataranya: nyeri persendian setelah beraktivitas, nyeri pada saat cuaca berubah dari panas ke dingin, peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendiri, sendi terlihat kemerahan dan terasa panas, sendi kaku di pagi hari, sendi bengkak, gerak terbatas, dan nyeri persendian.
            Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.




Efek RA terhadap persendian
Peradangan lapisan persendian (dikenal dengan synovium) bisa merusak tulang rawan dan tulang, sehingga menyebabkan kerusakan sendi. Begitu kondisi ini terus berkembang, persendian akan kehilangan fungsi dan terasa sakit.

Efek RA terhadap tubuh
Karena RA merupakan penyakit sistemik, gangguan ini bisa menyerang organ dan area tubuh selain persendian, termasuk:

            -Rheumatoid Nodules: ditandai dengan benjolan keras di bawah kulit dan dalam organ-organ dalam.
            -Sjogren's syndrome: ditandai dengan peradangan dan kerusakan kelenjar   mata    dan mulut. Bagian tubuh lainnya juga bisa terserang.
            -Pleuritis: peradangan lapisan paru-paru.
            -Pericarditis: peradangan di lapisan yang mengelilingi jantung.
            -Anemia: kekurangan sel-sel darah merah.
            -Felty syndrome: kekurangan sel-sel darah putih, berhubungan dengan        pembesaran limpa.
            -Vasculitis: peradangan pembuluh darah, yang bisa mengganggu suplai darah         ke jaringan.



PENGOBATAN REMATIK DENGAN FARMAKOLOGI
Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk :
       Menghilangkan / mengurangi rasa nyeri
       Menghilangkan gejala inflamasi (peradangan)
       Mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik

Obat-obatan yang biasa / umum dipakai :
1.    Untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengontrol peradangan pada penderita rematik adalah Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS), seperti :
       Ibuprofen ; efek sampingnya : gangguan pencernaan, diare, konstipasi, nyeri lambung.
       Indomethasin ; efek sampingnya : sakit kepala, diare.
       Aspirin ; efek sampingnya : nyeri lambung, mual, diare.
2.    Untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, seperti :
       Probenesid ; efek sampingnya : sakit kepala, gangguan saluran cerna, mual dan muntah, dermatitis.
       Allopurinol ; efek sampingnya : gangguan pencernaan, timbulnya ruam di kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih, dapat mengakibatkan kerusakan hati.

OBAT TRADISIONAL

Berikut ini ada beberapa
Tips mengobati rematik, tepatnya ramuan tradisional untuk mengobati rematik.
Bahan-bahan :
- Daun Sendok segar (5 lembar)
- Kapur (1 Sendok makan)

Cara Pemakaian:
Campurkan daun sendok segar dengan kapur, kemudian letakan diatas bagian yang sakit, (tebalnya sekitar 5 mm). Ganti ramuan tersebut tiap 1 hari 1 malam.


Obat Tradisional Reumatik 2:
Bahan-bahan :
- Daun Kumis Kucing (4-5 lembar)
- Tanaman Meniran (4-5 buah)
- Air (3 gelas)

Cara Pemakaian:
Rebus semua bahan obat rematik diatas dalam 3 gelas air, hingga tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, minum air ramuan rematik tersebut 3 kali sehari (masing-masing setengah gelas).




Rematik mengintai wanita muda

            Pdpersi, Jakarta - Tulang rasanya rontok, badan kaku dan persendian terasa nyeri. Hawa sejuk yang seharusnya menyenangkan, membuat tubuh terasa dihujani paku. Duh tersiksa sekali rasanya mengidap rematik. Banyak orang yang mengira rematik adalah penyakit orang tua. Itu benar, tapi tidak terlalu tepat. Penyakit ini memang sering ditemui pada mereka yang berusia diatas 50 tahun, tetapi tidak sedikit pula yang menghinggapi remaja atau dewasa muda.
            Rematik merupakan bagian dari penyakit radang sendi atau artitis. Penyakit ini banyak sekali ragamnya, mencapai lebih dari 100 jenis, dengan penyebab dan gejala yang hampir sama. Ada yang disebut osteoartitis dan polimialga rematik yang banyak mengenai orang yang berusia 40 tahun keatas. Lalu ada pula yang disebut artitis rematoid (rheumatoid arthitis) yang menyerang kelompok usia 20-50 tahun, terutama perempuan.


Pengikisan tulang rawan

            Penyebab rematik sangat bervariasi tapi umumnya karena masalah otoimun (aoutoimune) dimana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan persendian. Akibatnya tulang rawan disekitar sendi menipis. Sebagai gantinya terbentuklah tulang baru. Disaat tubuh bergerak, tulang-tulang dipersendian bersinggungan. Inilah yang memicu rasa sakit dan nyeri yang hebat.
Gejala-gejala
1.    Osteoartitis
       Nyeri pada persendian setelah beraktivitas
       Nyeri terasa saat terjadi perubahan cuaca dari panas ke dingin
       Terjadi peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendi
       Sendi terlihat kemerahan dan berasa panas
2.    Artritus rematoid
       Sendi terasa kaku di pagi hari
       Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
       Gerak terbatas. Misalnya sulit bangun dan memakai pakaian
       Merasa nyeri di persendian, terutama di pagi hari dan membaik disiang hari
Faktor usia
            Selain otoimun, rematik dipicu oleh faktor pertambahan usia. Setiap persendian tulang memiliki lapisan pelindung sendi yang menghalangi terjadinya gesekan antara tulang. Dan didalam sendi terdapat cairan yang berfungsi sebagai pelumas sehingga tulang dapat digerakkan dengan leluasa. Pada mereka yang sudah berusia lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan.

Konsumsi lemak berlebihan
Radang sendi atau rematik tidak muncul seketika. Prosesnya bertahap dan bila sudah terkena biasanya mengendap menjadi kronis. Resiko mengidap rematik cukup besar pada mereka yang sehari-hari berpola hidup tak sehat seperti menyukai makanan berlemak, terutama lemak hewani. Didalam tubuh zat lemak hewani berubah menjadi zat eicosanoid. Dalam jumlah terbatas, zat ini sangat dibutuhkan tubuh, namun bila kadarnya melebihi batas normal malah bisa menyebabkan radang pada persendian.

Kegemukan dan Cidera
Radang sendi bisa juga bermula dari tubuh yang kegemukan. Berat badan yang berlebihan memberikan beban yang besar pada tulang sehingga mempengaruhi kesehatan sendi. Cidera otot maupun sendi yang dialami sewaktu berolahraga atau lantaran aktivitas fisik yang terlalu berat, bisa pula mengundang rematik. Karena itu, sebelum berolahraga sangat dianjurkan melakukan pemanasan yang bertujuan melenturkan otot dan sendi sehingga cidera dapat dihindarkan.

Pain Killer
Rematik sulit disembuhkan. Obat yang ada umumnya berfungsi sebagai pain killer atau pembunuh rasa sakit dengan daya kerja bersifat sementara. Bukan benar-benar mengusir penyakit. Pain killer tergolong obat non steroid antiinflammatory drugs (NSAIDs). Sangat membantu tapi memiliki efek samping yang tidak ringan. Pengkomsumsian yang terlalu sering apalagi dalam waktu yang lama dapat merusak lambung dan menimbulkan ketergantungan obat.



Pencegahan dan Omega-3

Rematik jelas lebih baik dicegah daripada diobati. Hindari segala faktor resiko dengan menjalani pola hidup sehat yaitu dengan :
1.    Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan fisik
2.    Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan pemanasan sebelumnya
3.    Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
            Ancaman rematik dapat diminimalkan dengan mengkonsumsi asam lemak omega-3. Kajian ilmu gizi menyebutkan senyawa yang banyak terdapat pada kaang-kacangan dan minyak ikan serta berkhasiat menyehatkan jantung ini dapat menetralkan kelebihan zat lemak si penyebab radang sendi. Kelenturan sendi pun terjaga.

            Omega-3 juga baik dikonsumsi oleh mereka yang terlanjur terkena rematik. Fungsinya mencagah pembengkakan sendi dan menahan pengikisan lapisan tulang rawan. Karena juga bermanfaat mengurangi rasa sakit serta turut memperbaiki kesehatan sendi, omega-3 turut membantu mengurangi ketergantungan penderita rematik terhadap obat-obatan pain killer.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=986&tbl=biaswanita


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites